NAMA : SHINDYAH JAYANTRI
KELAS : 2EB19
NPM : 28213447
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karuni-Nya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah Ekonomi Koperasi.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan penyusunan makalah Ekonomi Koperasi ini. Semoga dengan adanya makalah
Ekonomi Koperasi ini, dapat membantu Mahasiswa atau Mahasiswi dalam memahami
materi Ekonomi Koperasi.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis masih sadar masih banyak terdapat
kekurangan, terutama sekali dalam hal penyajian materi. Untuk itu kritik dan
saran pembaca saat penting bagi penulis.
Akhir kata semoga Makalah Ekonomi Koperasi ini dapat berguna bagi diri penulis
pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Bekasi, Desember 2014
Penulis
EVALUASI
KEBERHASILAN KOPERASI
1.
Evaluasi
Keberhasilan Koperasi Dilihat dari Sisi Anggota
A.
Efek-efek Ekonomis Koperasi
Salah satu hubungan penting yang
harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya
sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Motivasi ekonomi anggota
sebagai pemilik akan mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang telah diserahkannya,
apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna akan
mempersoalan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang dan jasa, menguntungkan
atau tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan penjual atau pembelidi luar
koperasi. Pada dasarnya anggota akan berpartisipasi dalam
kegiatan pelayanan perusahaan koperasi. Jika kegiatan tersebut sesuai dengan
kebutuhan. Jika pelayanan tersebut ditawarkan dengan harga,
mutu atau syarat-syarat yang lebih menguntungkan dibanding yang diperolehnya
dari pihak-pihak lain di luar koperasi
B.
Efek Harga dan Efek Biaya
Partisipasi anggota menentukan
keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu besarnya nilai manfaat peayanan koperasi secara
utilitarian maupun normatif. Motivasi utilitaria sejalan dengan kemanfaatan
ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang dimaksud adalah insentif berupa pelayanan
barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan
biaya dan atau diperolehnya harga yang menguntungkan serta penerimaan bagian
dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang. Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu dominan,
maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus dibedakan antara harga untuk
anggota dengan harga untuk non anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya
analisis yang lebih tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang
bersaing.
C.
Analisis Hubungan Efek Ekonomis dan Keberhasilan
Koperasi
Dalam badan usaha koperasi, laba
bukanlah satu-satunya yang dikejar oleh manajemen, melainkan aspek pelayanan
(benefit oriented). Di tinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi
tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan
kopersinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi
manfaat yang diterima oleh anggota. Keberhasilan koperasi ditentukan
oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partisipasi anggota
sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang
didapat oleh anggota tersebut.
D.
Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan
Disebabkan oleh perubahan
kebutuhan dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi, terutama
tantangan-tantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus
secara kontinyu di sesuaikan
Ada dua faktor utama yang
mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya, yaitu :
·
Adanya
tekanan persaingan dari anggota lain (terutama organisasi non koperasi).
·
Perubahan
kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban.
Perubahan kebutuhan ini akan
menentukan kebutuhan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-produk
yang ditawarkan koperasi.
Bila koperasi mampu memberikan
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang lebih besar dari pada pesaingnya,
maka tingkat partisipasi anggota terhadap koperasinya akan meningkat.
Untuk meningkatkan peayanan,
koperasi membutuhkan informasi-informasi yang datang terutama dari anggota
koperasi.
2.
Evaluasi
Keberhasilan Koperasi Dilihat dari Sisi Perusahaan
A.
Efisiensi Perusahaan Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha
yang di landasi dengan kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh karena
itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun
tujuan utamanya melayani anggota.
o Ukuran kemanfaatan ekonomis
adalah adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya di hubungkan dengan
teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi
atau di perolehnya manfaat ekonomi.
o Efesiensi adalah: penghematan
input yang di ukur dengan cara
membandingkan input
anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is),
jika Is < Ia di sebut (Efisien). Efesiensi koperasi adalah suatu teori yang
membahas tentang suatu hasil yang sesuai dengan kemauan dan harapan yang akan
membuahkan hasil maksimal. Di hubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/di
perolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat
ekonomi yaitu :
1.
Manfaat
ekonomi langsung (MEL) adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota
langsung di peroleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan
koperasinya
2.
Manfaat
ekonomi tidak langsung (METL). adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh
anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi di peroleh kemudian
setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan
keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU
anggota.
3.
Manfaat
ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota dapat di hitung dengan cara
sebagai berikut: TME = MEL + METL MEN = (MEL + METL) – BA
4.
Bagi
suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha
(multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat di hitung dengan
cara sebagai berikut : MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU METL = SHUa
Efisiensi Perusahaan / Badan Usaha Koperasi:
v Tingkat efisiensi biaya pelayanan
BU ke anggota (TEBP) = Realisasi Biaya pelayanan Anggaran biaya pelayanan =
Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke anggota 2. Tingkat
efisiensi biaya usaha ke bukan anggota (TEBU) = Realisasi biaya usaha Anggaran
biaya usaha Jika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha
v Efektivitas Koperasi Efektivitas
adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan output
anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os),
jika Os > Oa di sebut efektif.
Rumus perhitungan
Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK = Realisasi SHUk +
Realisasi MEL
Anggaran SHUk + Anggaran
MEL = Jika EvK >1, berarti efektif
B.
Produktivitas Koperasi
Produktivitas adalah pencapaian
target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) disebut
produktif.
Rumus perhitungan produktivitas
perusahaan koperasi : PPK = SHU X 100% Modal koperasi = Rp. 102,586,680 X
100% Rp.118,432,448 = Rp. 86.62
Dari hasil ini dimana PPK > 1
maka koperasi ini adalah produktif.
RENTABILITAS KOPERASI. Untuk mengukur tingkat rentabilitas koperasi KSU SIDI maka digunakan
rumus perhitungan sebagai berukut:
Rentabilitas = S H U X 100% AKTIVA
USAHA = Rp. 102,586,680 X 100% Rp. 518,428,769 = Rp. 19.79 %
Dari hasil ini dapat disimpulkan
bahwa setiap Rp.100,- aktiva usaha mampu menghasilkan sisa hasil usaha sebesar
Rp.19.79,-. Hal ini berarti koperasi KSU SIDI Sanur mampu mengembangkan
usahanya dengan baik kea rah yang meningkat.
C.
Analisis Laporan Koperasi
Laporan keuangan koperasi
merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata
kehidupan koperasi. Laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah
satu alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan Keuangan Koperasi berisi :
v Neraca,
v perhitungan hasil usaha (income
statement),
v Laporan arus kas (cash flow),
v catatan atas laporan keuangan
v Laporan perubahan kekayaan bersih
sbg laporan keuangan tambahan.
Perhitungan
hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari anggota
dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kepada anggota dan bukan
anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat yang di
terima oleh anggota dan bukan anggota.
Laporan koperasi bukan merupakan
laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi
penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi, maka
dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil
dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam hal operasi mempunyai
perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu pengelolaan, maka di
susun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar