Kamis, 20 Maret 2014

perekonomian indonesia



                                                       
NAMA    : SHINDYAH JAYANTRI
KELAS   : 1EB26
NPM       : 28213447
PEREKONOMIAN INDONESIA


DAFTAR ISI

Daftar isi…………………………………………………………………. 2
Bab 1 : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ………………………………………………. 3
1.2 Tujuan ……………………………………………………….. 3
Bab 2
Pembahasan …………………………………………………………….. 5
Bab 3
Kesimpulan ……………………………………………………………... 10
Daftar Pustaka ………………………………………………………….. 11

 
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan ritel atau pasar eceran yang begitu pesat, berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan bangsa pasar pada dunia usaha saat ini. Perusahaan yang ingin berhasil dalam persaingan pada era milenium harus memiliki strategi perusahaan yang dapat memahami perilaku konsumen. Perusahaan yang baik adalah yang memahami betul siapa konsumennya dan bagaimana mereka berperilaku.

Pasar eceran atau pasar ritel di Indonesia merupakan pasar besar dengan jumlah penduduk Indonesia pada awal tahun 2010 sekitar 237.556 jiwa. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, total belanja rumah tangga akhir 2010 mencapai 115 triliun rupiah.

Perusahaan retail adalah perusahaan yang menjual barang dagangan yang sesuai dengan izin yang berlaku. Retail berasal dari bahasa Inggris yang berarti eceran. Secara lebih luas retail diartikan menjual barang kepada masyarakat. Perusahaan retail modern yang diartikan sebagai toko mandiri seperti supermarket, minimarket dan lain-lain

1.2 TUJUAN
Membicarakan strategi pemasaran, memang tidak akan pernah ada habisnya. Berbagai cara dan usaha bisa dijadikan sebagai strategi untuk memasarkan sebuah produk. Salah satu strategi yang sudah dijalankan masyarakat dari dulu hingga sekarang adalah pemasaran dengan sistem retail atau eceran.
Yang dimaksud dengan strategi pemasaran retail atau eceran sendiri adalah segala kegiatan jual-beli yang bertujuan menyalurkan barang kepada konsumen akhir, guna memenuhi kebutuhan pribadi para konsumen.
Sebagian besar pelaku usaha memilih untuk menggunakan strategi pemasaran ini, sebab peluang pasar yang paling potensial datang dari konsumen akhir, yang rata-rata membeli suatu produk untuk keperluan mereka sehari-hari.
Tingginya permintaan pasar akan produk retail, membuat sebagian besar pelaku usaha memilih strategi pemasaran tersebut untuk melepas produk mereka ke pasaran. Meskipun cara ini terbilang mudah, namun persaingan pasar bisnis retail sudah sangat tinggi. Maka dari itu bagi Anda yang ingin terjun dalam bisnis retail, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut untuk memenangkan pasar :
1.      menekankan harga murah untuk menjangkau konsumen menengah kebawah, atau menyediakan produk dengan kualitas terbaik untuk menjangkau sasaran pasar menengah keatas.
2.      Memiliki konsumen yang loyal, merupakan strategi tepat untuk meningkatkan pemasaran. Bukan hanya itu saja, dengan adanya loyalitas konsumen juga membantu bisnis retail untuk menghadapi persaingan pasar. Ciptakan program-program promosi yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen, contohnya saja dengan memberikan kartu diskon bagi para member, atau mengadakan event promosi setiap akhir pekan.
3.      Pemilihan lokasi usaha sangat mempengaruhi tingkat penjualan pada bisnis retail. Sesuaikan lokasi usaha dengan bisnis retail yang ingin dijalankan, sebab lokasi usaha juga ikut menentukan potensi pasar.
4.      Penanaman image kepada para consumen, menjadi cara jitu untuk memasarkan bisnis retail. Yang perlu diingat adalah brand bukan hanya sekedar nama, jadi cantumkan brand yang telah ditetapkan di setiap produk. Seperti mencantumkan logo disetiap label harga produk, atau mencantumkan logo pada interior ruangan.
5.      Jangan abaikan istilah pembeli adalah raja. Istilah ini memberikan masukan kepada para pelaku usaha untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen. Biasakan layani konsumen dengan 3S 1A (sambut, senyum, sapa dan antusias). Lakukan dari hal yang terkecil, seperti menyambut konsumen dengan salam dan mengucapkan terimakasih setelah mereka selesai berbelanja. Cara ini sudah dilakukan pada sebagian kecil bisnis retail, seperti Alfamart.
Karena strategi pemasaran bisnis retail lebih mengacu pada konsumen akhir sebagai potensi pasar, sebaiknya lakukan pemasaran bisnis dengan pendekatan langsung kepada konsumen. Yakinlah bila loyalitas konsumen telah terbentuk, maka yang menjadi agen pemasaran paling efektif bagi bisnis Anda adalah para konsumen tersebut.

BAB 2
PEMBAHASAN

Penerapan manajemen kualitas berfokus pada pelanggan di mini market Alfamart dilaksankan secara serentak di semua toko, sistematis dan terstruktur. Seluruh aktifitas yang terkait dengan rencana peningkatan kualitas di terjemahkan secara rapi dan terdokumentasi. Seluruh karyawan terlibat untuk mensukseskan rencana yang telah disusun selama satu tahun sesuai tema yang ditetapkan oleh kebijakan dari PT. Sumber Alfa Trijaya. Kebijakan pusat diterjemahkan kembali oleh Distribution Center (DC) yang membina kordinator wilayah, dimana setiap koordinator wilayah membawahi sepuluh toko yang menjadi binaannya.
 Di tingkat toko dipimpin oleh seorang pejabat toko dalam hal ini bisa dipimpin oleh Chief of Store dan Assisten Chief of Store. Hubungan komunkasi ini dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan kunjungan langsung koordinator wilayah ke toko-toko setiap dua sampai tiga kali dalam satu minggu.
Waralaba Alfamart adalah usaha minimarket yang dimiliki dan dioperasikan berdasarkan kesepakatan waralaba dari PT. SumberAlfariaTrijaya Tbk, selaku pemegang merek Alfamart.Sejak didirikannya PT ALFA RETAILINDO, Tbk 27 Agustus 1989 merupakan anak perusahaan dari group HM SAMPOERNA terus mengalami perkembangan pesat dari tahun ke tahun.
Gerai pertama alfamart didirikan di Jl Lodan, Ancol-Jakarta Utara dengan semangat kewirausahaan pribumi. Visi alfamart untuk “Menjadi jaringan distribusi retail terkemukan yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global”, hanya ditempuh dengan waktu singkat. Sampai bulan November 2001, Format Toko Gudang Rabat telah memiliki 25 gerai yang tersebar di 15 kota di Indonesia.
Divisi Minimart memiliki 55 gerai yang tersebar di Jakarta, Tanggerang dan Bandung, sedangkan Divisi Grosir memiliki 8 gerai yang tersebar di 8 kota besar di Indonesia, diantaranya Jakarta, Bekasi, Bandung, Tangerang, Semarang, Surabaya, Malang, dan Denpasar . Dari pertengahan 2007 telah memiliki gerai/outlet menacapai 2000 dan mulai merambah pasar sumatera. Capaian kuantitas gerai tersebut disertai dengan capaian kualitas sistem manajemen mutu dengan Sertifikat ISO 9001:2000.
IPO (Initial Public Offering) Alfamart dimulai pada tanggal 18 Januari 2000 dengan komposisi saham ALFA 77.8 % dimiliki oleh PT Sumber Alfaria Trijaya, dan sisanya dimiliki public. Hanya dengan waktu 9 tahun, pada awal 2009 menjadi perusahaan publik pada tanggal 15 Januari 2009 di Bursa Efek Indonesia disertai dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga memasuki Pasar Bali.

Pada tahun 2012 Alfamart menjadi perusahaan go public terbaik dalam katagori perdagangan dan jasa dengan pendapatan Alfaria Trijaya Rp 18,227 triliun per tahun. Capaian tersebut dicatat majalah fortune Indonesia. Untuk mewujudkan capaiaan menakjubkan seperti sekarang ini alfamart secara konsisten melakukan langkah-langkah sebagai berikut sebagai misinya:
  1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.
  2. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku atau etika bisnis yang tertinggi.
  3. Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
  4. Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan , pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
Alfamart dan Pelayanan Anggotanya
Alfamart adalah sebuah perusahaan yang menekankan dan mengukuhkan diri sebagai perusahan retail asli Indonesia. Selain tercermin pada logo yang didominasi corak warna merah dan putih, alfamart juga berusaha menerapakan dan mengadopsi model koperasi dalam melayani anggotanya. Model tersebut diterapkan mengikuti prinsip perdagangan modern, bagi alfamart peningkatan kualitas hidup anggota dengan melayani kebutuhan anggota dengan barang murah dan kualitas terpenuhi.
Adopsi model koperasi dengan tidak adanya sisa hasil usaha (SHU). Yang terpenting adalah kebutuhan anggotanya terpenuhi. Model tersebut diterapkan dalam Customer Relationship Management pada tahun 2001. Bagi pemegang kartu AFC, para anggota AFC memperoleh pelayanan yang special misalnya : Potongan harga, khusus untuk anggota AFC, yang bisa digunakan di semua gerai alfamart, hotel dan restaurant
Selain itu anggota koperasi alfamart juga memperoleh undangan untuk acara-acara khusus, yang diadakan oleh AFC dan CCI, seperti piknik, nonton gratis atau acara di cafe. Setiap anggota AFC juga mendapatkan fasilitas yang sama dengan pemegang Kartu Discount CCI dan OVIS. Untuk meningkatkan nilai tambah dari keanggotaan AFC, ALFA juga terus mengembangkan merchant khusus AFC secara nasional.
Alfamart terus mengembangkan inovasi dan layanan bagi anggotanya dengan memperbaiki fasilitas dan daya guna kartu anggotanya. Seperti pertama kartu AKU adalah kartu member Alfamart yang dirilis pada tahun 2005 yang memberikan promo-promo bagi khusus bagi anggota Alfamart Minimarket. Kartu AKU berlaku diseluruh gerai Alfamart Minimarket di seluruh Indonesia.
Kedua, Kartu A Card Flazz merupakan bentuk kerjasama Alfamart dengan Bank BCA. Card Flazz merupakan salah satu dari daftar produk BCA yang diluncurkan Alfamart pada tanggal 15 Mei tahun 2010. Card Flazz merupakan kartu yang bisa digunakan sebagai alat transaksi online banking (Kartu Prepaid atau kartu non rekening yang dapat menyimpan uang untuk keperluan berbagai transaksi online).
Ketiga, Kartu AKU BNI adalah Kartu Member Alfamart Minimarket yang diluncurkan pada 1 Januari 2010 sebagai bentuk kerjasama dengan Bank BNI. Kartu AKU BNI adalah kartu multifungsional, yang selain berfungsi sebagai kartu member, juga berfungsi sebagai alat pembayaran yang hanya berlaku di Alfamart.

Alfamart dan Good Corporate Governance
Alfamart yang bernaung PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT), perusahan yang memiliki reputasi go public terbaik, berusaha menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Prinsip GCG tersebut dibangun secara sederhana namun tetap bisa mengelola transparansi dan akuntabilitas.
Prinsip GCG yang sederhana seperti yang terlihat di gambar dibawah, mampu membangun hubungan yang harmonis antara pemegang saham dan pihak manajemen alfamart. Hubungan yang harmonis tersebut mampu mengantarkan alfamart sebagai perusahaan pemasaran yang selalu meraup untung meningkat dari tahun ketahun.
Para pemegang saham cukup membuat lembaga audit, tidak memerlukan komisaris independen. Lembaga audit tersebut menerima laporan keuangan dari lembaga di bawah manajemen (director). Hasil data keuangan tersebut diolah lembaga audit di bawah komisaris yang kemudian menghasilkan laporan tahunan yang transparan dan akuntable. Pola budaya yang saling mendukung dan saling percaya antara komisaris dan manajemen membuat alfamart menjadi perusahaan retail terbesar.
Struktur organisasi alfamart yang mencerminkan good corporate governance

e5a8011f4faec2f29c0875d4f0a0e703_good-corporate-governance-alfamart
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Dengan menerapkan prinsip GCG yang baik, alfamart mampu menyisihkan sebagaian keuntungannya untuk program corporate social responsibility (CSR). Program CSR tersebut menampakkan bahwa alfamart merupakan perusahan retail yang tidak ada soal dengan masalah sosial dan lingkungannya. Alfamart siap menjadi perusahaan yang dapat beroperasi dalam jangka panjang. Ruang lingkup program CSR alfamart adalah sebagai berikut :
  • Alfamart SMEs, program CSR untuk pengembangan usaha kecil menengah indonesia (UKM)
  • Alfamart Smart, Program CSR untuk pendidikan
  • Alfamart Care, Program CSR untuk aktivitas dan bantuan sosial
  • Alfamart Sport, Program CSR untuk pengembangan potensi olahraga indonesia Alfamart Clean and Green, Program CSR untuk pengembangan lingkungan which oversees environment
  • Alfamart Vaganza, Program CSR untuk hiburan rakyat Indonesia
Alfamart menyadari bahwa harga merupakan suatu hal yang sangat sensitif sekali bagi konsumen, bagi ritel yang dapat menjual produk dengan harga yang lebih murah maka kemungkinan menguasai pasar sangat tinggi. Keadaan tersebut memicu persaingan harga antar ritel khususnya antara sesama ritel kelas minimarket.
Untuk ritel kelas Hypermarket seperti Carrefour, harga produk yang ditawarkan bisa lebih rendah dibandingkan harga yang ditawarkan oleh kelas minimarket seperti Alfamart. Hal ini terjadi karena kapasitas permintaan Hypermart yang lebih besar dibandingkan dengan economies of scale. Namun perbedaan harga antar Hypermarket dan minimarket bukan merupakan sesuatu yang berbahaya bagi minimarket karena target pasar dan jangkauan lokasinya yang berbeda.
Dilihat dari segi harga, saat ini Alfamart berusaha menerapkan harga produk sesuai dengan kualitas barang. Alfamart dapat memberikan harga yang kompetitif bila dibandingkan dengan harga produk minimarket lainnya. Alfamart memberikan discount dan penawaran khusus untuk jenis barang tertentu bagi konsumen, terutama bagi konsumen yang menjadi member Alfamart melalui kartu AKU (Alfamart-KU). Beberapa keuntungan yang diperoleh pelanggan dari kartu AKU antara lain
a)      Hematku, berupa potongan harga hemat atau bonus untuk produk tertentu
b)      Spesialku, berupa program penjualan produk eksklusif dengan harga special
c)      Hadiahku berupa program hadiah langsung atau undian

BAB 3
KESIMPULAN
Perkembangan ritel atau pasar eceran yang begitu pesat, berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada dunia usaha saat ini. Perusahaan yang ingin berhasil dalam persaingan pada era milenium harus memiliki strategi perusahaan yang dapat memahami perilaku konsumen.

Perusahaan yang baik adalah yang memahami betul siapa konsumennya dan bagaimana mereka berperilaku. Tingginya permintaan pasar akan produk retail, membuat sebagian besar pelaku usaha memilih strategi pemasaran tersebut untuk melepas produk mereka ke pasaran. Meskipun cara ini terbilang mudah, namun persaingan pasar bisnis retail sudah sangat tinggi. Penerapan manajemen kualitas berfokus pada pelanggan di mini market Alfamart dilaksankan secara serentak di semua toko, sistematis dan terstruktur. Seluruh aktifitas yang terkait dengan rencana peningkatan kualitas di terjemahkan secara rapi dan terdokumentasi.

Alfamart adalah sebuah perusahaan yang menekankan dan mengukuhkan diri sebagai perusahan retail asli Indonesia. Selain tercermin pada logo yang didominasi corak warna merah dan putih, alfamart juga berusaha menerapakan dan mengadopsi model koperasi dalam melayani anggotanya. Model tersebut diterapkan mengikuti prinsip perdagangan modern, bagi alfamart peningkatan kualitas hidup anggota dengan melayani kebutuhan anggota dengan barang murah dan kualitas terpenuhi.


 DAFTAR PUSTAKA
Sumber Bacaan:
http://www.bimbingan.org/perusahaan-retail-adalah.htm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar